Memasuki medio tahun 2023, PT INTI (Persero) siap menggarap proyek pembangunan Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU-TS)
Wilayah Indonesia untuk 27 Provinsi, dengan sebaran total lokasi sekitar 10.468 titik.
“Proyek pembangunan PJU-TS ini merupakan wujud dukungan kami terhadap program Pemerintah dalam pemerataan elektrifikasi di seluruh belahan Indonesia. Berbekal pengalaman, kompetensi, dan kapabilitas selama satu dekade terakhir, PT INTI (Persero) yakin mampu mewujudkan pembangunan energi bersih di masa depan,“ ungkap Senior Vice President Corporate Secretary PT INTI (Persero) Delvia Damayanti, Selasa (04/07).
PJU-TS merupakan lampu penerangan jalan yang terintegrasi dengan baterai dan menggunakan cahaya matahari sebagai sumber energi listriknya. Pembangunan PJU-TS ini merupakan salah satu program Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terkait aspek pengendalian penggunaan energi untuk memanfaatkan energi baru terbarukan (EBT).
Pada proyek tersebut, lanjut Delvia Damayanti, Kementerian ESDM Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) secara resmi menunjuk PT INTI (Persero) sebagai penyedia, melalui penerbitan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) Nomor: 03/SPPBJ/PPK.APDAL.PJUTS-5/DEI/2023 tentang Penunjukan Penyedia untuk Pelaksanaan Paket Pekerjaan Pembangunan PJU-TS Wilayah Indonesia 5 Tahun Anggaran 2023, tertanggal 27 Juni 2023.
Kontribusi PT INTI (Persero) pada proyek pengadaan paket pekerjaan pembangunan PJU-TS di Wilayah Indonesia 5 Tahun Anggaran 2023 ini, tambah Delvia Damayanti, merupakan salah satu wujud dukungan terhadap Pemerintah untuk memprioritaskan penggunaan barang dan tenaga ahli dalam negeri. Oleh karena itu, Perusahaan pun berupaya memaksimalkan penggunaan bahan, komponen, hingga tenaga kerja untuk mencatatkan level ketercapaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) serta memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh Kementerian ESDM, yang telah terbukti melalui sertifikasi hasil uji produk. “Targetnya, proyek PJU-TS ini dapat rampung di akhir tahun 2023,” ucap Delvia Damayanti.
Proyek tersebut nantinya akan menggenapkan rekam jejak pengalaman PT INTI (Persero) dalam pembangunan PJU-TS di wilayah Sumatera, Jawa, Sulawesi, Kalimantan, Nusa Tenggara Barat, dan Papua. Adapun rincian pembangunan PJUTS tersebut adalah sebagai berikut:
- Tahun 2018 : 5.393 titik
- Tahun 2019 : 3.330 titik
Selain itu, PT INTI (Persero) pun tercatat memiliki rekam jejak pengalaman dalam pembangunan PLTS dengan total kapasitas daya sebesar 7,8 Mega Watt Peak di seluruh Indonesia, dengan rincian sebagai berikut:
- Tahun 2012 : 300 kWp
- Tahun 2013 : 380 kWp
- Tahun 2014 : 295 kWp
- Tahun 2015 : 735 kWp
- Tahun 2016 : 2.160 kWp
- Tahun 2017 : 2.190 kWp
- Tahun 2018 : 1.260 kWp
- Tahun 2022 : 485 kWp
Harapannya, ujar Delvia Damayanti, PT INTI (Persero) dapat terus berkontribusi mendukung program pemerintah dalam pencapaian bauran energi nasional dari Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 23% pada tahun 2025. (*)