BANDUNG – PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) (“PT INTI (Persero)”) melalui anak perusahaannya yaitu PT INTI Konten Indonesia (INTENS) mengeksekusi agenda strategis milik Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI).
Kolaborasi terkait Jasa Konsultasi Pedoman Pelaksanaan Badan Layanan Umum (BLU) BAKTI itu telah ditandatangani Direktur PT INTENS Rizqi Ayunda Pratama dengan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika (PPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika pada 18 April 2024.
“Kolaborasi ini merupakan salah satu wujud dukungan korporasi terhadap Pemerintah dalam upaya memprioritaskan penggunaan barang dan tenaga ahli dalam negeri,” ungkap Senior Vice President Corporate Secretary PT INTI (Persero) Delvia Damayanti, Kamis (25/04).
Proyek tersebut rencananya akan terfokus pada pendampingan penyusunan pedoman pelaksanaan BLU, yang disertai dengan analisis terhadap standar pelayanan minimum hingga jenis layanan dengan Quality of Service (QoS) dan Quality of Experience (QoE) yang perlu dirasakan oleh masyarakat pada Wilayah Pelayanan Universal Telekomunikasi dan Informatika. Bahkan, PT INTENS pun akan menambahkan inovasi berbasis sistem informasi manajemen standar operating procedure, yang diberi tajuk e-SOP, sehingga nantinya akan mempermudah pengelolaan serta pelaksanaan tugas dan fungsi BAKTI tanpa menyalahi kebijakan yang ada.
Selain itu, Direktur PT INTENS Rizqi Ayunda Pratama ikut menambahkan, pedoman pelaksanaan BLU yang diperkuat dengan e-SOP yang disolusikan oleh PT INTENS itu nantinya akan menyokong BAKTI dalam penyelenggaraan layanan eksisting dalam menghadapi permasalahan teknis terkait Quality of Service (QoS) dan prosedur terhadap penanganan keadaan kahar (force majeure) yang terjadi pada proyek-proyek nasional yang ditangani BAKTI, di antaranya sebagai berikut:
- Layanan Seluler, terkait masalah Signal to Noise Ratio, Accessibility, Dropped Call, Packet Loss/Drop Rate, hingga Network Latency Throughput.
- Jaringan Palapa Ring, terkait masalah seperti Mean Time to Repair (MTTR), Monitoring Service Level Agreement, Prosedur Mass Outage, Serat Optik, Radio Link, dan lainnya.
- Layanan Akses Internet, terkait masalah yang terjadi pada Satelit C-Band, Satelit Ku-Band, hingga Satelit Ka-Band.
- Jaringan Satelit SATRIA, terutama terkait masalah Network Availability dan Network Latency.
“Harapannya, solusi yang kami berikan ini nantinya akan menjadi pedoman terstruktur pada setiap dasar pelaksanaan implementasi sekaligus operasional proyek yang diselenggarakan oleh BAKTI, dan pada akhirnya berdampak positif terhadap layanan yang dirasakan oleh masyarakat,” tutur RIzqi Ayunda Pratama.
Kolaborasi strategis yang terjalin antara INTI Group dan BAKTI ini lahir dengan berbekal Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 183 Tahun 2023 tentang Penunjukan Pembina Teknis Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika, yang diterbitkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Direktorat Pengembangan Pita Lebar.
TENTANG PT INTI (PERSERO)
PT INTI (Persero) adalah badan usaha milik negara (BUMN) yang memiliki lini bisnis di bidang System Integrator, Manufacture, dan Digital. Untuk mendukung bisnisnya, PT INTI (Persero) yang berkantor pusat di Jalan Moch Toha Nomor 77 Bandung itu juga mengoperasikan fasilitas produksi seluas delapan hektar di Jalan Moch Toha Nomor 225 Bandung, yang memproduksi perangkat telekomunikasi dan elektronik.
TENTANG PT INTENS
PT INTI Konten Indonesia (“PT INTENS”) adalah anak perusahaan dari PT INTI (Persero) yang memiliki fokus bisnis pada penyediaan solusi bidang konten, aplikasi, serta layanan value added berbasis teknologi informasi. Perusahaan ini menargetkan untuk mengeksekusi aksi Penerbitan Saham Perdana atau Initial Public Offering (IPO) pada tahun 2025.