JAKARTA – Sebanyak 14 perusahaan yang tergabung sebagai Badan Usaha Milik Negara Industri Strategis (BUMNIS) Indonesia menggenjot penjualan produk pertahanan hasil inovasinya secara bersama demi mencapai target di akhir tahun. Kekompakan ini ditunjukkan melalui ajang pamer bersama pada salah satu pameran pertahanan terbesar dunia, yang biasa disebut Indodefence.
Perhelatan yang digelar pada 7-10 November 2018 di JIExpo Kemayoran Jakarta, dengan mengusung tema Synergy for The Nation ini diikuti oleh PT Dirgantara Indonesia/DI (Persero), PT Pindad (Persero), PT DAHANA (Persero), PT Len Industri/Len (Persero), PT Industri Telekomunikasi Indonesia/INTI (Persero), PT Industri Nuklir Indonesia/Inuki (Persero), dan PT Industri Kereta Api/INKA (Persero). Selain itu, pameran yang diadakan setiap dua tahunan ini juga diikuti oleh PT PAL Indonesia/PAL (Persero), PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari/DKB (Persero), PT Dok Perkapalan Surabaya/DPS (Persero), PT Industri Kapal Indonesia/IKI (Persero), PT Barata Indonesia/Barata (Persero), PT Boma Bisma Indra/BBI (Persero), serta PT Krakatau Steel/KS (Persero) Tbk.
“Saatnya produk pertahanan nasional bicara di level internasional. Ajang ini menjadi panggung bagi produk dalam negeri, dan inilah momen bagi BUMNIS Indonesia menunjukkan diri,” ungkap Koordinator BUMNIS Indonesia, Bayu Witjaksono, Rabu (07/11), di Paviliun Indonesia Strategic Industries, Hall D, JIEXPO, Jakarta.
Perusahaan pelat merah dari berbagai bidang usaha ini sepakat menggenjot penjualan di bawah bendera Indonesia Strategic Industries Paviliun, yang mewakili tiga matra industri, yaitu darat, udara, dan laut.
Matra udara diwakili PT Dirgantara Indonesia (Persero) yang menampilkan produk andalannya, seperti Indonesian Fighter Experimental (IFX), CN235-220 Versatile Platform Aircraft, NC212I Fulfill the Needs for Various Missions, serta produk karya anak bangsa N219 Solution for Frontier Gateway.
Matra darat diwakili oleh PT Pindad (Persero) yang menampilkan 32 macam produk pertahanan, mulai dari munisi, senapan berbagai seri seperti Pistol G2 Premium, G2 Elite, SS2 V7 SUBSONIC, SS2 V4 HB, SM2-V1, PM3, Mock-up Tank Boat, hingga Medium Tank.
Lalu, PT DAHANA (Persero) pun menampilkan Bomb P 100 Live untuk pesawat Sukhoi dan F16, serta Roket RHan 122 yang merupakan hasil kerja sama dalam konsorsium roket nasional. Selain itu, perusahaan inipun juga menghadirkan Plat Uji Test Bahan Peledak serta Mock-up Defence and Commercial Explosives.
PT Len Industri (Persero) pun ikut ambil bagian dengan menampilkan produk inovasinya, seperti Radar Surveillance, Maritim Surveillance System, Alkom, Vamtac Starstreak, serta Puskodal untuk ikut mewakili matra darat.
Selanjutnya, PT INTI (Persero) pun unjuk gigi dengan memamerkan inovasi INTI Smart Exchange-Radio (ISE-R) alias sistem komunikasi berbasis internet protocol (IP) yang terintegrasi dengan radio komunikasi, sehingga pengguna dapat melakukan komunikasi antara perangkat IP Phone dengan pengguna radio komunikasi baik Ultra High Frequency (UHF), Very High Frequency (VHF), High Frequency (HF), dan Ground to Air (GTA). Lalu, INTIPay sebuah perangkat terpadu pembayaran elektronik terintegrasi dengan aplikasi berbasis android. Selain itu, perusahaan inipun memboyong perangkat INTISAT Manpack, satu-satunya produk dalam negeri yang berfungsi sebagai terminal lengkap penerima sinyal satelit pada Ku-Band yang bersifat portable dan dapat dirangkai dalam waktu kurang dari 15 menit.
Tak mau kalah, PT Industri Nuklir Indonesia (Persero) pun menampilkan produk-produk terkait nuklir seperti Nuclear Fuel Element, Skin Lap Joint, Nozzle Rocket, serta X-Ray Stationer.
Selanjutnya, adapula BUMNIS dari matra laut yang menampilkan produk kapal perang dan kemampuan galangan. Seperti yang ditampilkan oleh PT PAL Indonesia (Persero) di antaranya Fast Attack Ship (KCR-60M), Perusak Kawal Rudal PKR-10514 Frigate – Indonesian Navy, serta Multi Role Support Ship 163 Meter. Perusahaan inipun memamerkan Submarine dan Hospital Ship. Selain itu, Strategic Sealift Vessel 123M alutsista matra laut perdana yang telah diekspor ke Philipina dan merupakan inovasi kapal yang telah dibangun sebelumnya yaitu KRI Banjarmasin (592) dan KRI Banda Aceh (593).
Ikut berpartisipasi pada matra laut, PT Industri Kapal Indonesia (Persero) pun menampilkan Kendhaga Nusantara 2 & 11 Container Ship 100 Teus yang digunakan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. Kapal berkemampuan jelajah 12 Knot ini diproduksi untuk memenuhi kebutuhan angkutan kargo wilayah Indonesia Timur. Selain itu, perusahaan inipun memamerkan Ferry Ro Ro 750 GRT yang digunakan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat. Kapal berkemampuan jelajah 11 Knot ini diproduksi untuk memenuhi kebutuhan angkutan penumpang dan barang Lintas Kupang-Ndao Nusa Tenggara Timur.
Adapula, PT Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero) yang memamerkan keberhasilan melaksanakan program modernisasi kapal perang ketika usia kapal perang yang dioperasikan sudah mencapai hampir batas usia ekonomis (Mid Life Modernization/MLM). Kapal yang sukses menjalani proyek MLM ini yaitu MLM I-KRI FATAHILLAH 361 yaitu Flagship kapal kombatan TNI AL dari era 80-an. Program MLM KRI Fatahillah 361 adalah program MLM pertama kalinya yang sukses diselesaikan di galangan nasional. Perusahaan ini juga memamerkan Kapal Elnusa Samudera 7, sebuah kapal jenis well stimulation barge yaitu tongkang yang berfungsi sebagai tempat stimulasi (proses pengujian) sumur eksplorasi serta akomodasi para pekerja dan teknisi yang bekerja di pengeboran lepas pantai (offshore). Kapal yang berfungsi untuk mengakomodasi keperluan dan peralatan berat dari darat ke drilling platform ini bisa menunjang eksplorasi di area rawa.
Lalu, PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero) yang ikut ambil bagian dengan menampilkan Fleet Tanker – KRI Tarakan 905 atau Kapal Bantu Cair Minyak yang dilengkapi dengan peralatan RAS System. Perusahaan ini juga memamerkan Kapal Landing Craft Utility 1200 DWT – ADRI L yang dapat mengangkut tank Leopard dan Transporter serta Tug Boat 300 HP-TB.AD.01.
Sementara itu dari industri alat berat, PT Krakatau Steel (Persero) menampilkan Hot Rolled Coil, Plate Hot Rolled, dan serta KRI Banda Aceh 953 yang menggunakan produk baja dari perusahaan ini. Selain itu, perusahaan yang turut mendukung penyediaan baja untuk industri strategis ini juga memamerkan Diorama of Steel Utilities and Constructions.
Lalu, PT Barata Indonesia (Persero) tak mau kalah ikut menampilkan Combustion Chamber, Airport Fuel System, Rail Mounted Harbour Crane, serta Mobile Power Plant di ajang internasional ini.
Kemudian, PT Boma Bisma Indra (Persero) pun ikut pamer melalui produknya De Bromo Boiler, Condenser, Motor Diesel Engine, High Pressure Heater, serta Feed Water Storage.
Terakhir, PT Industri Kereta Api (Persero), perusahaan yang kini ikut pamer bersama BUMNIS Indonesia pun antusias memboyong berbagai produknya, seperti Lokomotif DH, Light Rapid Transportation (LRT), serta Sleeper Car Passenger Coach.
Produk-produk inovasi yang diboyong BUMNIS Indonesia dalam ajang ini bisa dibilang memiliki kualitas yang tak kalah dengan produk pertahanan buatan luar negeri. Apalagi, produk tersebut pun telah banyak digunakan di mancanegara. Bahkan, upaya untuk mencapai target penjualan pun mendapatkan dukungan penuh dari Kementerian BUMN. Terbukti dari keterlibatan dan supervisi dari kedeputian teknis yang menaungi 14 perusahaan pelat merah ini. “Harapannya, BUMNIS Indonesia bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri,” ujar Bayu.
***