PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Sambil Kejar Target, PT INTI dan Kementerian ESDM Resmikan PLTS di Pedalaman Kalimantan

BULUNGAN, KALIMANTAN UTARA – Sembari menggarap proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Provinsi Papua, Papua Barat, dan Sulawesi Selatan, PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) alias INTI bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meresmikan proyek PLTS Terpusat Siandau. PLTS Terpusat Siandau berkapasitas 15 kWp ini merupakan bagian dari proyek 57 lokasi tahun anggaran 2016 dengan nilai kontrak total sebesar Rp 290,580 miliar.

“Tahun lalu, PT INTI (Persero) telah menyelesaikan proyek PLTS di 57 lokasi dengan kapasitas daya sebesar 2,16 MWp di seluruh Indonesia. PLTS Terpusat Siandau ini merupakan bagian dari paket pekerjaan itu,” ungkap Direktur Utama PT INTI (Persero) Darman Mappangara, di sela peresmian PLTS Terpusat Siandau, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara, Sabtu (06/05).

Peresmian PLTS Terpusat Siandau yang berlokasi di Dusun Siandau, Desa Liagu, Kecamatan Sikatak, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara itu dilakukan oleh Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konversi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Rida Mulyana. Selain itu, seremonial tersebut pun dihadiri oleh Perwakilan Komisi VII DPR RI, Inspektur Jenderal Kementerian ESDM Mochtar HuseinGubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie, Bupati Bulungan Sudjati, Bupati Malinau Yansen Tipa Pandan, Bupati Tana Tidung Undunsyah, dan Bupati Tarakan Sofian Raga yang menyaksikan penandatanganan Berita Acara Serah Terima (BAST) Tana Tidung dan Tarakan di lokasi tersebut.

Pada 2016, PT INTI (Persero) merampungkan proyek PLTS di 57 lokasi pedalaman yang tersebar di Provinsi Riau, Kalimantan Tengah, Bengkulu, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, dan Kalimantan Utara. Proyek yang didanai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) inipun selesai dalam satu tahun.

Jauh sebelum itu, PT INTI telah menggarap proyek PLTS di area Oksibil Provinsi Papua yang bekerja sama dengan PT PLN pada 2012. Lalu, selang dua tahun kemudian, PT INTI mendapat tugas dari Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM pada area Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, dan Riau pada 2014. Pindah tahun, tepatnya pada 2015, PT INTI kembali mendapat amanat untuk menggarap pembangunan PLTS di 17 lokasi yang tersebar di Aceh, Sumatera Utara, Lampung, Kalimantan Barat, dan Sulawesi Utara.

Kemudian, PT INTI (Persero) mengawali awal tahun ini dengan menggarap paket pekerjaan di Provinsi Papua dan Papua Barat dengan kapasitas daya sebesar 190 kWp dengan nilai kontrak sebesar Rp 21 miliar. Selanjutnya, pada penghujung triwulan I 2017, pekerjaan pun bertambah setelah PT INTI (Persero) memenangkan tender pembangunan PLTS Terpusat Sulawesi Selatan I berkapasitas daya 450 kWp untuk tujuh lokasi bernilai kontrak Rp 39,1 miliar yang menjadi pengalaman kelima dalam proyek PLTS.

Menurut Darman, rekam kerja yang dilaksanakan atas kerja sama Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM dengan PT INTI inilah yang akan menjadi bekal pengerjaan PLTS Terpusat di wilayah Indonesia lainnya. “Semoga PLTS ini dapat memberikan manfaat ekonomis bagi masyarakat Indonesia,” ujarnya.

 

***

 

Share on facebook
Share on twitter
Share on google
Share on pinterest

Dapat Segera Dipublikasikan

Information

SVP Corporate Secretary PT INTI (Persero)

Delvia Damayanti
Telepon : (+62-22) 5201501
Email : delvia.damayanti@inti.co.id

English EN Indonesian ID